Petani Di Demak Memanfaatkan Burung Hantu Untuk Membasmi Hama Tikus

 mempunyai cara yang eksentrik untuk menangani hama tikus yang menyerang sumber pangan mere Petani di Demak Memanfaatkan Burung Hantu Untuk Membasmi Hama Tikus
Para petani di desa Telogoweru, Kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, mempunyai cara yang eksentrik untuk menangani hama tikus yang menyerang sumber pangan mereka. Meski eksesntrik, tetapi cara yang mereka terapkan justru sangat efektif, efisien, dan tentu saja sangat ramah lingkungan.
Dengan menangkarkan burung hantu berjenis Tyto Alba, kemudian melepaskannya di areal pertanian, para petani sukses mengatasi tikus-tikus yang menyerang tanaman mereka. Seperti yang kita tahu, burung hantu yakni binatang pemangsa bagi tikus. Dan siklus alam ini benar-benar dimanfaatkan secara cerdas dan bijak oleh para petani di Demak tersebut.
Burung hantu – burung hantu yang mereka tangkarkan, gres dilepaskan saat sudah berusia 4 bulan. Dan untuk memastikan semoga burung hantu tersebut tetap berada di areal pertanian, para petani menyebarkan kandang bebas atau pagupon di setiap sudut areal pertanian. 
Penangkaran burung hantu ini sudah dilakukan semenjak tahun 2011 lalu. Penangkaran ini dilakukan sesudah petani merasa begitu jengkel alasannya gagal panen akhir diserang hama tikus. Konon, sebelumnya setiap kali isu terkini panen, ada sekitar 60% sampai 100 persen tanaman dirusak oleh tikus. Namun kini, berkat burung hantu, hasil panen para petani menjadi hampir 100%. 
Agar keberadaan burung hantu di kawasan tersebut terlindungi, pihak desa menciptakan hukum larangan menembak burung. Bagi siapa yang melanggar, maka akan dikenai denda sampai 2,5 juta rupiah.  Saat ini populasi burung hantu yang ada di penangkaran tersebut mencapai 25 ekor.
Hmm, andal yak petani kita yang ada di Demak. Mereka nggak kalah dengan petani di Amerika yang memanfaatkan Elang untuk membasmi serangan burung pipit. Ayo donk, petani Indonesia yang lain, bersikap cerdaslah ibarat petani Demak!!! Jangan terlalu bergantung dengan obat-obatan atau teknologi barat!!!
Referensi : detikTV

Tinggalkan komentar