Kenali Karakter Burung Gereja dan Cara Merawatnya

Kicausejati.com – Burung gereja disebut juga Burung Pingai yakni jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Burung-burung ini biasanaya berkelompok mendiami kota-kota dalam jumlah yang sangat besar.Burung gereja juga merupakan salah satu jenis burung master yang banyak dipakai oleh para kicau mania sejati untuk memaster berbagai macam jenis burung kicauan lainnya.
Kenali Karakter Burung Gereja dan Cara Merawatnya
Berbagai trik dipakai untuk memaster memakai burung gerja ini, ada yang memakai audio mp3 suara burung gereja petarung, dan ada juga yang memilih memelihara beberapa ekor jenis burung gereja di rumahnya. Burung Gereja atau juga dijuluki dengan burger sekarang ini banyak dipelihara oleh para pecinta burung ocehan.Sebab untuk burung gereja ini sangatlah cocok untuk dijadikan sebagai burung masteran. Suara kicauan dari burung gereja ini merupakan suara masteran yang favorit juga.

Pasalnya, jika burung kicauan misalnya seperti murai batu dan juga cucak jenggot yang dapat menirukan suara burger tentu akan menjadi nilai yang lebih dalam perlombaan atau kontes burung.

Ciri Ciri Burung Gereja

Burung gereja termasuk burung polygami yang memiliki suara kicauan yang monoton. Tetapi bila dibawakan pada waktu memperebutkan pakan atau memperebutkan betina. Karena itu, suara yang dibawakan burung ini akan terdengar ramai dan juga enak untuk didengar. Biasanya para pemain burung lomba akan dijadikan master untuk burung yang akan dilombakan. Karena suara yang dibawakan memunyai karakter yang rapat dan juga tegas.

Untuk mengenali ciri-ciri burung Gereja ini, ukurannya mungil hanya sebesar 10 sampai dengan 15 cm, warnanya cokelat dan sering hinggap pada atap rumah. Burung yang mempunyai badan mungil ini lebih banyak dijumpai di tengah kota besar atau kawasan industri dibandingkan dengan area yang memiliki udara yang lebih bersih.
Burung gereja ini sering dikelompokkan sebagai burung pipit. Sesungguhnya merupakan jenis Passeridae. Burung ini juga dikenal sebagai burung Dunia Lama. Jenis burung ini sering bersarang pada bangunan dan juga rumah gedung.

Di Indonesia Burung ini banyak ditemui di bawah atap bangunan gereja. Karena itu burung ini disebut dengan burung gereja.
Habitat Burung Gereja

Burung gereja pada umumnya hidup berkelompok, burung gereja pohon atau Passer Montanus sering bersarang di dalam liang. Ciri burung gereja yang mempunyai warna coklat kemerahan atau P. Eminibey dikenal sering mengambil alih sarang burung gereja yang lain dan sarang burung manyar.

Untuk burung gereja sejati (P. Domesticus) yang pada umumnya kerap kita lihat, pada umumnya bersarang pada atap gedung dan juga dirumah. Burung  gereja ini memang banyak kita jumpai dialam liar. Jadi kita mudah untuk mendapatkannya selama tidak mengganggu habitatnya.

Burung gereja bisa juga dijadikan sebagai masteran burung kicau. Untuk itu, kita harus mempunyai burung gereja yang sudah bisa rajin bunyi dan sekaligus juga sudah jinak.
Populasi Burung Gereja

Di Indonesia, spesies yang paling terkenal yaitu Passer montanus-malaccensis. Sarangnya dirbuat di dalam rongga yang alami, biasanya ada lubang pada sebuah bangunan. Burung ini bisa bertelur lima atau enam butir yang akan menetas di kurun waktu dua minggu. Seperti pada umumnya jenis burung kecil, mereka dapat terinfeksi parasit dan juga diburu oleh burung pemangsa. Rata-rata burung gereja bisa hidup dalam jangka waktu sekitar kurang lebih dua tahun.

Burung Gereja hidup berkelompok dan tersebar luas pada kota-kota di Indonesia dan juga di kawasan Asia Timur. Di Eropa spesies ini merupakan jenis burung pedesaan. Populasi Passer montanus yang besar memastikan jika mereka kemungkinan tidak terancam punah, tetapi telah ada penurunan besar pada populasi Eropa Barat. Disebabkan karena sebagian perubahan dalam praktik pertanian yang memakai herbisida dan juga hilangnya lahan-lahan tunggul musim dingin.

Keistimewaan Burung Gereja

Keistimewaan dari Burung Gereja yaitu populasi burung gereja sering jadi ciri ciri atau tanda tingkat populasi sebuah wilayah atau daerah. Penelitian ini diamati dari kotoran dan juga cangkang telur dari burung gereja. Biasa dijumpai, pada burung gereja yang hidup pada pemukiman yang padat, maka konsentrasi Cu, Pb, serta Zn lebih tinggi jika dibandingkan yang hidup pada area yang bebas dengan polusi.

Jika adanya burung gereja pada suatu wilayah dapat sebagai petunjuk seberapa banyak tingkat polusi yang ada pada wilayah tersebut.  

Tinggalkan komentar