Tips Menjinakkan Burung Murai Batu yang Liar Giras

Kicausejati.com – Salam Kicau sejati, berikut ini saya bagikan tips cara menjinakkan burung murai batu yang liar atau giras, perlu untuk diketahui proses penjinakkan disini adalah untuk memperkenalkan lingkungan manusia kepada burung tersebut, agar terbiasa dengan ramainya orang yang berada disekitarnya. Banyak yang mempertanyakan kepada saya kenapa penting proses penjinakan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum proses perawatan dan pemasteran dilakukan.
Tips Menjinakkan Burung Murai Batu Yang Liar Giras
Penting untuk sobat kicau ketahui bahwa membuat burung murai batu menjadi jinak dan tidak takut lagi terhadap manusia dan lingkungan tempat tinggalnya yang baru agar nantinya bermanfaat mencegah stres, burung cidera, burung sakit, dan trauma yang berlebihan terhadap kehadiran manusia disekitarnya, biasanya burung murai batu yang belum termasuk dalam kategori jinak akan jarang berkicau jika masih ada manusia ataupun benda yang menurutnya asing disekitarnya, burung hanya berkicau jika suasana sepi dan kembali diam jika ada manusia yang melintas dihadapannya. Nah, jika hal ini terjadi pada murai batu sobat maka bisa dikatakan burung murai sobat belum termasuk dalam burung yang jinak, makanya perlu untuk melakukan beberapa tahapan berikut ini:
  1. Untuk tahapan pertama, kondisikan sangkar burung dalam keadaan full kerodong, dan tempatkan burung didaerah yang sering dilalui oleh penghuni rumah seperti teras rumah ataupun ruang keluarga lakukan proses ini hingga 4 hari kedepan.
  2. Untuk tahapan kedua, kondisikan sangkar burung dalam keadaan kerodong terbuka setengah saja, posisi sangkar tetap berada pada lokasi pada tahapan pertama, hal ini bisa dilakukan hingga 1 bulan, apabila terlihat burung gerabakan tidak perlu khawatir tahapan kedua ini untuk mulai memperkenalkan kondisi lingkungan sekitar.
  3. Untuk tahapan ketiga, kondisikan sangkar burung dalam keadaan tanpa kerodong (dibuka full), untuk proses seperti bisa dilakukan hingga 3 bulan atau lebih baik lagi apabila sampai burung tersebut ngurak maka akan lebih baik.

Perlu untuk diketahui bahwa pada malam hari burung dikerodong secara full dan tempatkan pada ruangan yang tenang dalam kondisi lampu menyala, hal ini dikondisikan untuk burung dapat beristirahat dan apabila burung lapar dapat makan, dikarenakan terapi penjinakan yang dilakukan dapat mengakibatkan burung kurang makan.

Untuk pemberian EF seperti jangkrik bisa dilakukan dengan tangan, namun apabila burung mengambil jangkrik yang ada pada tangan sobat dengan menunjukkan gerak fisik seperti mengeleparkan sayap dan mulut burung terbuka sebelum memperoleh jangkrik, maka segera hentikan pemberian jangkrik dengan tangan cukup diletakkan pada cepuk EF.
Untuk proses mandi dapat dilakukan proses penyemprotan dengan tekanan air yang lembut dan atur jarang antara semprot dengan burung agar nantinya burung tidak kaget dikarenakan oleh air yang disemprotkan.

Nah, untuk terapi diatas kunci kesuksesaannya adalah rutin dan sabar, jika dilakukan dengan baik hasilnya dapat diketahui pada bulan 1, biasanya burung yang sudah jinak dan tidak takut biasanya sudah mau ngeriwik dan sesekali ngeplong dihadapan sobat.

Selamat mencoba sobat kicau sejati!

Tinggalkan komentar