Tips Cara Merawat Dan Berternak Burung Cililin

Kicausejati.com – Ok sobat, kali ini kita akan membahas burung berjambul nan indah yang satu ini, yakni cililin, burung cililin atau crested jay ini merupakan anggota keluarga burung gagak yang paling terkenal di kalangan penggemar burung berkicau. Ia sering kali dijadikan masteran untuk burung kesayangan menyerupai murai kerikil atau cucak hijau. Burung dengan jambul khas ini memang mempunyai bunyi berdencing tajam, dengan speed yang sangat rapat, sehingga anggun sekali untuk isian murai kerikil dan cucak hijau. Bagaimana cara merawat dan mengembangbiakan burung ini?, simak beberap tips berikut ini.

 kali ini kita akan membahas burung berjambul nan indah yang satu ini Tips Cara Merawat dan Berternak Burung Cililin

Cililin sendiri terdiri atas beberapa spesies yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain :

  1. Cililin Jawa (Platylophus galericulatus galericulatus) yang penyebarannya sekitar Pulau Jawa.
  2. Cililin Borneo (Platylophus galericulatus lemprieri) yang penyebarannya sekitar Kalimantan Bagian Utara.
  3. Cililin Sumatera (Platylophus galericulatus coronatus) yang penyebarannya sekitar Sumatera dan sebagian Kalimantan.
  4. Cililin Melayu (Platylophus galericulatus malacensis) yang penyebarannya sekitar Semenanjung Malaya.
Dari beberapa jenis cililin, ada dua yang cukup terkenal dikalangan penggemar burung kicau, yakni cililin coklat dan cililin hitam. Cililin coklat banyak dicari untuk di jadikan masteran lantaran kerapatan suaranya.
Membedakan Jantan dan Betina
Tidak gampang untuk membedakan burung cililin jantan dan betina, lantaran penampilan fisiknya hampir sama. Tetapi ada beberapa yang sanggup dijadikan pegangan, meski belum tentu 100% akurat :

  • Ukuran badan dan kepala burung jantan cenderung lebih besar dari betina
  • Burung jantan mempunyai warna bulu lebih pekat
  • Bintik putih pada alis burung jantan lebih kecil daripada burung betina
  • Bulu putih pada leher burung jantan lebih tebal, dengan batasan warna hitam yang lebih jelas. Betina mempunyai warna putih di leher yang tipis, dengan warna hitam sebagai pembatas yang kurang terang terlihat
  • Posisi bangkit burung jantan lebih tegap, sedangkan betina cenderung bangkit dengan posisi datar
  • Suara burung jantan terdengar lebih garang dengan speed yang rapat
  • Suara burung betina terdengar lebih pendek, sering terputus-putus, dan cenderung lebih kristal atau halus
  • Suara burung jantan lebih bervariasi, dengan tekanan bunyi yang lebih sering dan rapat
  • Suara burung betina juga bervariasi, namun dengan tekanan bunyi yang jarang dan tidak rapat
  • Burung jantan sering bernyanyi sambil mengangguk-angguk, dan tidak terlalu ngeper

Perawatan Harian Burung Cililin
Tidak peduli asal daerahnya, selama menerima perawatan rutin dan konsisten, burung cililin sanggup mempunyai performa bunyi yang membanggakan pemiliknya. Cililin dikenal sebagai burung cetakan, yakni burung yang akan berbunyi bila digoda dengan tangan. Ini memang abjad yang sulit dihilangkan. Selain itu, burung cililin juga sangat sensitif. Burung bakalan bahkan rawan stres, sehingga perawatannya harus hati-hati dan perlu menerima perhatian ekstra dari pemilik. Berikut ini beberapa tips perawatan harian untuk burung cililin.

  • Untuk burung cililin yang sudah makan voer (voer total), disarankan semoga jangan hingga kekenyangan dan kekurangan makanan. Jika kekenyangan voer, burung akan jarang dan malas berbunyi. Sebaliknya, kalau kekurangan voer, sanggup berakibat sakit dan mati. Pemberian jangkrik sanggup dilakukan pagi hari (8 ekor) dan sore hari (10 ekor). Siang harinya sanggup diberikan 1 sendok teh kroto segar. Jika tidak ada kroto, berikan jangkrik 4 ekor.
  • Penjemuran tidak perlu terlalu lama, cukup 10 – 15 menit, dan sanggup dilakukan minimal 2 – 3 kali dalam satu minggu. Minimnya frekuensi penjemuran disebabkan burung ini sangat sensitif dan rawan stres. Cililin juga rentan terhadap cuaca, terlebih angin kencang, sama halnya murai batu.
  • Selalu mengusut air minumnya. Jika terlihat kotor, harus secepatnya diganti, lantaran burung ini enggan minum bila air dalam cepuk minumnya kotor atau berlumut, serta sanggup besar lengan berkuasa terhadap kondisi kesehatannya.
Pengembangbiakan Cililin
Kandang penangkaran untuk pengembangbiakan cililin sanggup memakai sangkar penangkaran murai kerikil atau cucak rowo, yang biasanya mempunyai ukuran cukup luas dengan wadah sarang berbentuk mangkuk terbuka yang terbuat dari rotan atau besek. Sebarkan beberapa materi atau material penyusun sarang di dasar kandang, contohnya ijuk, daun kering, rumput, atau jerami kering, serta materi lainnya yang diperlukan.
Setelah proses perjodohan, burung sanggup dimasukan ke sangkar penangkaran untuk dikembangbiakan. Selama masa reproduksi, burung harus diberikan kuliner berprotein tinggi, serta multivitamin dan multimineral khusus untuk penangkaran. Setelah mulai menata sarang, burung pun siap bertelur. Burung cililin hanya bertelur sebanyak 1 – 2 butir, dengan jumlah anakan menetas rata-rata seekor dalam setiap demam isu berkembang biak. Sejauh ini memang belum banyak penangkar burunh cililin di Indonesia. Jadi, inilah kesempatan bagi Anda untuk menjadi penangkar, sekaligus sanggup mengurangi penggunaan cililin dari alam bebas.
Demikianlah ulasan kami di atas ini mengenai Tips Cara Merawat dan Berternak Burung Cililin, semoga ulasan kami ini bermanfaat untuk kita semua. Jika ada yang ingin Anda tanyakan silahkan tinggalkan komentar Anda di kolom komentar dibawah ini. Terimakasih telah berkunjung, salam Kicausejati…

Tinggalkan komentar

Tips Cara Merawat Dan Berternak Burung Cililin

Kicausejati.com – Ok sobat, kali ini kita akan membahas burung berjambul nan indah yang satu ini, yakni cililin, burung cililin atau crested jay ini merupakan anggota keluarga burung gagak yang paling terkenal di kalangan penggemar burung berkicau. Ia sering kali dijadikan masteran untuk burung kesayangan menyerupai murai kerikil atau cucak hijau. Burung dengan jambul khas ini memang mempunyai bunyi berdencing tajam, dengan speed yang sangat rapat, sehingga anggun sekali untuk isian murai kerikil dan cucak hijau. Bagaimana cara merawat dan mengembangbiakan burung ini?, simak beberap tips berikut ini.

 kali ini kita akan membahas burung berjambul nan indah yang satu ini Tips Cara Merawat dan Berternak Burung Cililin

Cililin sendiri terdiri atas beberapa spesies yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain :

  1. Cililin Jawa (Platylophus galericulatus galericulatus) yang penyebarannya sekitar Pulau Jawa.
  2. Cililin Borneo (Platylophus galericulatus lemprieri) yang penyebarannya sekitar Kalimantan Bagian Utara.
  3. Cililin Sumatera (Platylophus galericulatus coronatus) yang penyebarannya sekitar Sumatera dan sebagian Kalimantan.
  4. Cililin Melayu (Platylophus galericulatus malacensis) yang penyebarannya sekitar Semenanjung Malaya.
Dari beberapa jenis cililin, ada dua yang cukup terkenal dikalangan penggemar burung kicau, yakni cililin coklat dan cililin hitam. Cililin coklat banyak dicari untuk di jadikan masteran lantaran kerapatan suaranya.
Membedakan Jantan dan Betina
Tidak gampang untuk membedakan burung cililin jantan dan betina, lantaran penampilan fisiknya hampir sama. Tetapi ada beberapa yang sanggup dijadikan pegangan, meski belum tentu 100% akurat :

  • Ukuran badan dan kepala burung jantan cenderung lebih besar dari betina
  • Burung jantan mempunyai warna bulu lebih pekat
  • Bintik putih pada alis burung jantan lebih kecil daripada burung betina
  • Bulu putih pada leher burung jantan lebih tebal, dengan batasan warna hitam yang lebih jelas. Betina mempunyai warna putih di leher yang tipis, dengan warna hitam sebagai pembatas yang kurang terang terlihat
  • Posisi bangkit burung jantan lebih tegap, sedangkan betina cenderung bangkit dengan posisi datar
  • Suara burung jantan terdengar lebih garang dengan speed yang rapat
  • Suara burung betina terdengar lebih pendek, sering terputus-putus, dan cenderung lebih kristal atau halus
  • Suara burung jantan lebih bervariasi, dengan tekanan bunyi yang lebih sering dan rapat
  • Suara burung betina juga bervariasi, namun dengan tekanan bunyi yang jarang dan tidak rapat
  • Burung jantan sering bernyanyi sambil mengangguk-angguk, dan tidak terlalu ngeper

Perawatan Harian Burung Cililin
Tidak peduli asal daerahnya, selama menerima perawatan rutin dan konsisten, burung cililin sanggup mempunyai performa bunyi yang membanggakan pemiliknya. Cililin dikenal sebagai burung cetakan, yakni burung yang akan berbunyi bila digoda dengan tangan. Ini memang abjad yang sulit dihilangkan. Selain itu, burung cililin juga sangat sensitif. Burung bakalan bahkan rawan stres, sehingga perawatannya harus hati-hati dan perlu menerima perhatian ekstra dari pemilik. Berikut ini beberapa tips perawatan harian untuk burung cililin.

  • Untuk burung cililin yang sudah makan voer (voer total), disarankan semoga jangan hingga kekenyangan dan kekurangan makanan. Jika kekenyangan voer, burung akan jarang dan malas berbunyi. Sebaliknya, kalau kekurangan voer, sanggup berakibat sakit dan mati. Pemberian jangkrik sanggup dilakukan pagi hari (8 ekor) dan sore hari (10 ekor). Siang harinya sanggup diberikan 1 sendok teh kroto segar. Jika tidak ada kroto, berikan jangkrik 4 ekor.
  • Penjemuran tidak perlu terlalu lama, cukup 10 – 15 menit, dan sanggup dilakukan minimal 2 – 3 kali dalam satu minggu. Minimnya frekuensi penjemuran disebabkan burung ini sangat sensitif dan rawan stres. Cililin juga rentan terhadap cuaca, terlebih angin kencang, sama halnya murai batu.
  • Selalu mengusut air minumnya. Jika terlihat kotor, harus secepatnya diganti, lantaran burung ini enggan minum bila air dalam cepuk minumnya kotor atau berlumut, serta sanggup besar lengan berkuasa terhadap kondisi kesehatannya.
Pengembangbiakan Cililin
Kandang penangkaran untuk pengembangbiakan cililin sanggup memakai sangkar penangkaran murai kerikil atau cucak rowo, yang biasanya mempunyai ukuran cukup luas dengan wadah sarang berbentuk mangkuk terbuka yang terbuat dari rotan atau besek. Sebarkan beberapa materi atau material penyusun sarang di dasar kandang, contohnya ijuk, daun kering, rumput, atau jerami kering, serta materi lainnya yang diperlukan.
Setelah proses perjodohan, burung sanggup dimasukan ke sangkar penangkaran untuk dikembangbiakan. Selama masa reproduksi, burung harus diberikan kuliner berprotein tinggi, serta multivitamin dan multimineral khusus untuk penangkaran. Setelah mulai menata sarang, burung pun siap bertelur. Burung cililin hanya bertelur sebanyak 1 – 2 butir, dengan jumlah anakan menetas rata-rata seekor dalam setiap demam isu berkembang biak. Sejauh ini memang belum banyak penangkar burunh cililin di Indonesia. Jadi, inilah kesempatan bagi Anda untuk menjadi penangkar, sekaligus sanggup mengurangi penggunaan cililin dari alam bebas.
Demikianlah ulasan kami di atas ini mengenai Tips Cara Merawat dan Berternak Burung Cililin, semoga ulasan kami ini bermanfaat untuk kita semua. Jika ada yang ingin Anda tanyakan silahkan tinggalkan komentar Anda di kolom komentar dibawah ini. Terimakasih telah berkunjung, salam Kicausejati…

Tinggalkan komentar