Sekilas Info Tentang Burung Lovebird

Kicausejati.com – Burung yang satu ini memang pilihan bagi para penghobi. Tingkah laku yang lucu, warna yang beragam, dan suara yang menawan menjadi alasan kenapa burung jenis paruh bengkok ini tetap digemari. Popularitasnya dari tahun ke tahun tak pernah surut, dan bahkan tahun ini lovebird banyak dicari dan dikoleksi para penghobi terutama pemain lomba.
Sekilas Info Tentang Burung Lovebird
 Burung cinta atau lovebird menurut beberapa pakar, terdapat 9 jenis yang berkembang diberbagai negara. Ragam warnanya bisa mencapai ratusan. Selain mudah ditangkarkan, lovebird atau (Agapornis-bahasa latin) juga bisa dimutasi, sehingga warna-warna bisa dihasilkan dan dibuat sesuai keinginan penangkarnya. Tak heran, burung pemakan biji-bijian ini mampu menghasilkan berbagai macam warna. Genetik indukan, baik postur, warna maupun karakter tempur akan mudah menurun pada anaknya. Tak heran kini para penghobi banyak yang menangkarkan jawaranya untuk mendapatkan keturunan yang baru.
Dibeberapa negara Asia lainnya, bahkan sudah mengembangkan biakan burung dengan warna-warna spesial yang tentu tidak beredar dipasaran, penggemar yang merawat warna-warna antik hanya untuk koleksi saja, seperti warna biru polos, merah polos, hitam, putih polos (Albino) bahkan kuning polos (Lutino) dengan bentuk fisik sempurna.
Burung Lovebird yang disukai di Indonesia masih terbatas, mungkin hanya 4 jenis saja, antaranya lovebird hijau, kacamata, holand dan lutino. Para penghobi merawat burung ini hanya sebagai pelengkap atau masteran saja, lagu senada yang kasar-kasar serta menekan, menjadi acuan pemiliknya, suara tersebut bisa masuk ke kepada burung tempur atau burung lomba andalannya. Biasanya lovebird dipakai sebagai burung hias saja, baru ditangan pelomba, digunakan sebagai masteran. 
Suara lovebird dipercaya mudah dimaster, karena lagu-lagunya sejalur atau senada, biasanya untuk memaster burung murai batu, kacer, cucak hijau dan pentet. Burung murai batu, pentet, biasanya mudah menyerap dengan sempurna. Tak heran suara tersebut jadi suara andalan untuk memikat hati para juri, selain keras, kasar, suaranya pun khas. Lagu dasar lovebird kalau dibawakan oleh murai, bisa lebih panjang, karas dan menekan, sehingga, para juri bisa langsung terpikat lanjutnya.
Beberapa tahun ini, ternyata burung lovebird ini biasa dilombakan, sekalipun tidak fighter, tetapi burung lovebird pilihan atau berkualitas, waktu diketemukan dengan lovebird lainnya, bisa langsung bereaksi, salah satunya memamerkan lagu-lagu, dari situ para penggemar melihat kalau lovebird yang bagus ternyata bisa ditandingkan. Sampai saat ini, burung cinta ini, terus dilombakan.
Seiring pesatnya lomba, popularitasnya pun makin terdongkrak, harga yang beredarpun menjadi tinggi, terlebih burung-burung berkelas atau sudah prestasi, harganya bisa melambung tinggi. Lihat saja anakan burung lovebird keturunan jawara, bisa dibandrol, dengan harga Rp. 750.000 sampai 1 juta, terlebih harga lovebird yang suaranya bervariasi dan punya mental tempur tinggi, belum prestasipun bisa dihargai diatas 3 juta lebih.

Tinggalkan komentar