Mengenal Burung Luntur Jawa

Foto Burung Luntur jawa oleh Khaleb Yordan Mengenal Burung Luntur Jawa
Luntur jawa, TN Gn Gede-Pangrango, Jawa Barat oleh Khaleb Yordan
Burung Luntur Jawa mempunyai nama latin Apalharpactes reinwardtii atau Harpactes reinwardtii. Di wikipedia, burung ini disebut dengan nama burung luntur gunung. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Blue-tailed Trogon. Ada juga yang menyebutnya Javan Trogon.
Luntur Jawa termasuk jenis burung yang bertubuh cukup besar. Panjang badan dewasanya sekitar 34 cm dengan bulu lebih banyak didominasi berwarna hijau dan kuning, dengan ekor berwarna biru mengkilap hijau. Tubuh penggalan bawahnya berwarna kuning, Iris mata berwarna cokelat, kaki berwarna orange, serta mempunyai paruh berwarna merah orange untuk yang cukup umur dan berwarna cokelat untuk yang masih muda.
Habitat burung luntur jawa ialah di hutan pegunungan yang lembab baik itu sekunder maupun primer. Menurut wikipedia, daerah penyebaran burung luntur jawa terbatas hanya di wilayah Jawa Barat. Namun berdasarkan catatan dari kutilang.or.id, burung jenis ini juga sanggup ditemukan di wilayah sepanjang Bukit Barisan, Sumatera.
Makanan utama burung luntur jawa ialah serangga dan beberapa jenis buah-buahan. Burung ini memangsa banyak sekali macam serangga termasuk jangkrik dan kumbang. Biasanya mereka akan nangkring di ranting pohon yang teduh sambil menunggu serangga yang akan dimangsanya
Dalam satu trend kawin, biasanya burung Luntur Jawa hanya akan menghasilkan satu atau dua butir telur saja sebelum dierami. Telurnya berwarna kuning tua. Sarang burung luntur jawa biasanya terletak di lubang pohon yang dibentuk oleh spesies burung lain. Musim kawin burung luntur jawa tercatat sekitar bulan Agustus.
Data Red List IUCN tahun 2014 awal menyebutkan bahwa populasi burung luntur jawa berada pada status “Terancam (EN)”. Sementara status perdagangan internasional burung luntur jawa ialah “Appendix I”, hanya boleh diperdagangkan untuk kepentingan khusus yang diijinkan, menyerupai riset ilmiah.
Referensi : kutilang.or.id dan wikipedia

Tinggalkan komentar