Jika Anda seorang kicaumania mungkin pernah mengalami permasalahan burung murai kerikil yang giras/liar. Biasanya burung murai kerikil giras akan berdampak pada intensitas kicau dari si burung. Burung murai kerikil akan lebih sering membisu ketimbang berkicau. Ini diakibatkan pada ketika burung dipindah dari lingkungan lamanya ke lingkungan baru, burung murai kerikil belum bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan, maka secara otomatis burung akan menjadi liar/giras.
Burung murai kerikil giras sangat mungkin disembuhkan. Asalkan burung mendapat terapi yang sempurna sehingga sanggup kembali jinak dan berkicau lagi. Jika teman mengalami duduk kasus ini, berikut tips menjinakkan burung murai kerikil giras:
- Burung yang giras dikarenakan burung belum dekat dengan suasana tempat tinggalnya yang gres maka dari itu, tempatkan kandang burung yang sudah dalam kondisi di kerodong memakai kain hitam di kawasan yang dilalui oleh penghuni rumah. Bisa diteras rumah ataupun di ruang keluarga, dan lakukan tahap ini hingga dengan 4 hari kedepan.
- Di hari kelima, buka kerodong hingga setengah bagian. Namun kandang burung masih diletakkan sama menyerupai di tahap awal. Lakukan cara ini selama 1 bulan, jikalau burung mengatakan sifat liarnya lagi, jangan khawatir alasannya yakni menyerupai itulah harusnya, alasannya yakni burung murai gres diperkenalkan lagi dengan lingkungan barunya.
- Jika sudah 1 bulan, selanjutnya kerodong di buka (full) namun masih diletakkan dalam ruangan. Lakukan tahap ini hingga 3 bulan lamanya, jikalau ada gejala ngurak atau burung mulai berkicau, maka terapi ini sudah berhasil di lakukan.
Selama masa terapi penjinakan burung murai kerikil giras, burung tetap mendapat asupan makanan yang cukup. Namun untuk tahap 1 porsi makan sedikit dikurangi biar burung full istirahat. Untu selebihnya burung mendapat porsi makan yang sama menyerupai biasanya.
Pemberian EF sanggup dilakukan pada tahap kedua, EF yang manis untuk murai kerikil yakni jangkrik. Jangkrik diberikan dengan tangan, jikalau burung mengambil jangkrik yang ada di tangan sambil mengatakan gerak fisik menyerupai mengeleparkan sayap dan verbal (terbuka), maka hentikan proteksi EF eksklusif melalui tangan, cukup letakkan EF pada cepuknya saja.
Proses mandi juga diharapkan biar burung tetap dalam kondisi sehat dan bersih. Waktu terbaik untuk mandi yakni pukul 7.00 – 10.00 wib selama 10 menit memakai semprotan (spriyer) dan diangin-anginkan selama 30 menit. Jika hal tersebut di lakukan dengan rutin, dalam waktu beberapa bulan saja burung murai batu sudah kembali jinak dan berkicau lagi.