Burung Rüppell’s Vulture atau Rüppell’s Griffon Vulture merupakan spesies burung pemakan bangkai berbadan besar yang hidup di wilayah Sahel, Afrika Tengah. Burung langka yang mempunyai nama latin Gyps rueppellii ini dikenal juga dengan nama Rüppell’s Griffon, Rueppell’s Griffon, Rüppell’s Griffin Vulture, Rueppell’s Vulture dan masih ada lagi yang lainnya.
Nama “Rüppell” sendiri diberikan kepada burung ini sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap Eduard Rüppell, seorang petualang kurun ke-19 yang berasal dari Jerman yang juga merupakan seorang kolektor, dan zoologist.
Burung Rüppell’s Vulture dikenal sebagai burung yang bisa terbang paling tinggi di dunia. Menurut data, burung pemakan bangkai ini bisa terbang sampai menembus ketinggian 11.000 m di atas permukaan air laut.
Burung cendekia balig cukup akal mempunyai panjang tubuh sekitar 85 sampai 103 cm dengan rentang sayap sekitar 2,26 – 2,6 m, serta berat tubuh mencapai 6,4 sampai 9 kg. Burung jantan dan betina mempunyai penampilan yang serupa yaitu mempunyai tutul-tutul cokelat atau hitam di seluruh bulunya dengan potongan perut berwarna cokelat pucat. Sedangkan potongan kepala dan leher berwarna putih kotor.
Burung ini merupakan burung yang sangat sosial. Mereka biasa bertengger, bersarang, dan makan bersama dalam sebuah kawanan besar. Burung jenis ini sanggup terbang sampai kecepatan 35 km/jam dan biasanya mereka terbang sampai sejauh 150 km dari sarang mereka untuk mencari makanan.
Rüppell’s Vulture mempunyai hemoglobin Istimewa dalam darahnya yaitu hemoglobin alphaD, yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan oksigen secara efisien meskipun mereka tengah terbang dalam tekanan tinggi di lapisan troposphere bumi. Karena jangkauan terbangnya yang sangat tinggi, pernah terjadi suatu masalah dimana burung ini tertelan ke mesin pesawat jet yang tengah terbang di atas Abidjan, Côte d’Ivoire pada tanggal 29 November1973.
Habitat burung Rüppell’s Vulture yaitu di tempat kering dan pegunungan di Afrika, menyerupai di tempat semi-gurun atau tempat pinggiran gurun. Mereka mempunyai penglihatan yang sangat tajam untuk menemukan bangkai binatang besar atau seekor binatang pemangsa yang tengah beraksi. Mereka akan menunggu sampai beberapa hari sampai sang karnivora pergi meninggalkan sisa mangsanya. Sebenarnya burung ini juga terkadang menangkap mangsanya sendiri, tetapi itu sangat jarang.
Bisa dibilang burung ini cukup rakus dalam makanan. Mereka akan memakan daging, jeroan, kulit, bahkan tulangnya sampai mereka nyaris tidak berpengaruh terbang lagi alasannya kekenyangan. Namun, meskipun tubuh mereka tergolong besar, mereka bukanlah pemangsa dominan, alasannya masih ada burung pemakan bangkai yang lebih besar lagi dari mereka di habitat mereka.
Diperkirakan populasi burung Rüppell’s Vulture ketika ini tidak lebih dari 30.000 ekor di alam liar. Selain itu, populasi mereka pun semakin menurun setiap tahunnya. Salah satu penyebab utamanya yaitu berkurangnya habitat.
Sejak tahun 2012, Red List IUCN tetapkan bahwa populasi burung Rüppell’s Vulture berada pada status “Rentan (VU)”.
Referensi : wikipedia