Mengenal Burung Serindit Paruh-Merah

 Di dunia internasional salah satu spesies burung beo berbadan kecil ini dikenal dengan na Mengenal Burung Serindit Paruh-Merah
Burung Serindit Paruh-Merah mempunyai nama latin Loriculus flosculus. Di dunia internasional salah satu spesies burung beo berbadan kecil ini dikenal dengan nama Pygmy hanging-Parrot.
Serindit Paruh-Merah mempunyai panjang tubuh sekitar 10,5 cm. Penampakannya terlihat seolah-olah dengan Serindit Sulawesi yang betina, tetapi dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dan paruhnya berwarna merah, serta tidak mempunyai bercak pada tepian sayap bab depan.
Serindit Paruh-Merah jantan mempunyai bintik-bintik merah pada bab tenggorokan yang dikelilingi oleh warna biru kehijauan, epilog ekor dan tunggirnya berwarna merah, bab pangkalnya semu kuning, ekornya berwarna hijau dengan tepi hijau kekuning-kuningan., serta mempunyai mata berwarna kuning.
Serindit Paruh-Merah Betina mempunyai penampilan yang ibarat jantan, tetapi tidak mempunyai bintik pada tenggorokan atau jikalau ada jumlahnya hanya sedikit. Selain itu, mata Serindit Paruh-Merah betina berwarna cokelat. Sedangkan untuk burung yang masih remaja, tidak mempunyai bintik merah pada bab tenggorokan, paruhnya berwarna kuning atau coklat, dan matanya berwarna coklat pucat.
Burung Serindit Paruh-Merah merupakan burung endemik Sulawesi. Habitat burung Serindit Paruh-Merah antara lain di hutan primer, hutan mangrove, dan pepohonan di bersahabat perkampungan. Secara geografis mereka hidup sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.
Spesies burung ini cenderung bergabung dalam sebuah kelompok kecil yang terdiri sekitar 5 ekor, dan mencari makan di atas pohon. Pada bulan Mei, sering terlihat ada koloni besar burung ini di hutan mangrove. Kemungkinan bulan-bulan itu ialah masa sehabis berkembangbiak.
Menurut data Red List IUCN, populasi burung Serindit Paruh-Merah berada pada status “Hampir Terancam (NT)”. Burung jenis ini boleh diperdagangkan asalkan mengikuti peraturan tertentu alasannya ialah status perdagangan internasionalnya ialah Appendix II.
Referensi : kutilang.or.id

Tinggalkan komentar