Kicausejati.com – Tips perawatan burung murai batu secara umum tidak akan jauh berbeda dengan perawatan burung lainnya, yang perlu kita perhatikan tentang bagaimana cara perawatan murai batu adalah amati kebiasaan-kebiasaannya. Misalkan berapa lama murai batu kuat menjalani penjemuran atau amati pula karakteristiknya, apakah murai batu yang akan kita rawat memiliki mental yang stabil atau tidak, dan yang terpenting adalah kita harus jangan merasa terbebani ketika kita merawatnya.
Tips Perawatan Burung Murai Batu |
Berdasarkan hal tersebut, tidak heran jika setiap pemilik murai batu atau white rhumped shama memiliki cara perawatan murai yang berbeda mengingat karakteristik setiap burung yang berbeda pula.
Cara Perawatan Burung Murai Batu dapat kita bedakan sebagai berikut:
Cara Perawatan Murai Batu Harian
- Pagi krodong dibuka simpan ditempat teduh dan tenang.
- Berikan extra fooding jangkrik 3 sampai 5 ekor dan tambahkan 2 sendok makan kroto
- Lakukan penjemuran pada burung dan amati berapa lama murai batu mau untuk dijemur
- Setelah selesai penjemuran jangan langsung dikerodong, sebaiknya simpan ditempat teduh agar suhu kembali normal
- Setelah suhu normal, kerodong diutup jika perlu kelilingi dengan burung-burung master;
- Sore hari krodong dibuka untuk mandikan dan membersihkan sangkar;
- Setelah selesai dimandikan murai batu berikan EF jangkrik kembali 3 sampai 5 ekor setelah itu kerodong di tutup kembali.
- Simpan sangkar burung pada lokasi yang memungkinkan murai batu dapat beristirahat dengan baik.
- Hal yang perlu diperhatikan adalah, penjemuran bertujuan agar burung dapat memperoleh sinar ultra violet yang sangat baik untuk menjaga kesehatannya dan bukan bertujuan untuk mengeringkan atau memperkuat stamina burung.
Cara Perawatan Murai Menjelang Lomba
- Murai batu adalah burung yang memiliki karakteristik fighter, olehkarenanya agar murai batu pada saat lomba memiliki stamina yang baik perlu mendapatkan perawatan diluar kebiasaan perawatan harian terutama pada pemberian ekstra foodingnya. Upayakan tiga hari menjelang lomba, murai batu mendapatkan perawatan sebagai berikut (kita asumsikan lomba dilaksanakan pada hari minggu).
- Lakukan perawatan harian seperti biasa, diluar porsi pemberian extra fooding;
- Kamis porsi jangkrik dinaikan menjadi 8 ekor pagi dan sore berikan jangkrik 10 ekor.
- Jum’at porsi jangkrik dinaikan menjadi 15 pagi dan 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong.
- Hari sabtu porsi jangkrik pada pagi hari 15ekor ditambah kroto 2 sendok makan, kemudian sore 10 ekor jangkrik ditambah 5 ekor ulat hongkong.
- Pada minggu pagi burung diberi jangkrik 10 ekor, ulat hongkong 5 ekor dan kroto 2 sendok makan.
Catatan penting, mulai hari Sabtu sampai minggu menjelang dilombakan, burung tidak dimandikan dan tidak dipertemukan dengan murai batu lainnya serta tetap dalam keadaan sangkar dikrodong. Hal itu bertujuan agar murai batu memiliki waktu yang cukup untuk menjaga staminanya. Pemberian extra fooding sesuaikan dengan karakter burung, jika karakter burung termasuk agresif maka porsi bisa dikurangi. Kenalilah karakter burung kesayangan anda.
Cara Perawatan Burung Murai Pasca Lomba
- Rawatlah burung dengan kasih sayang, menang atau kalah pada saat lomba. Biasanya setelah lomba burung akan agresif dan galak, untuk meredamnya murai batu dimandikan, setelah bulu kering tutup kembali krodong dan simpan ditempat tenang untuk beristirahat.
- Untuk diingat, bahwa tidak ada aturan baku pada cara perawatan burung. Hal yang terpenting adalah kita berusaha mengenali karakter murai batu yang kita miliki. Sebagai masukan saja, pemberian extra fooding yang berlebih bukan menjadi jaminan bahwa murai batu akan tampil bagus. Ulat hongkong, diyakini akan menambah agresifitas burung namun jika pemberiannya berlebih maka dikhawatirkan akan mengakibatkan bulu burung rontok.