Sebuah kebijakan yang sangat menarik diambil oleh Bupati Tegal, Enthus Susmono, dalam rangka membantu para petani membasmi hama tikus yang banyak menyerang tanaman mereka. Bukan dengan mengimpor teknologi “yang asal mahal” dari luar negeri, tetapi justru memanfaatkan siklus rantai makanan yang lebih sederhana.
Bupati Enthus Susmono berencana untuk mengembangbiakkan burung hantu jenis Tyto Alba di wilayah Tegal. Burung-burung hantu ini nantinya akan dilepas bebas di alam, di wilayah Tegal. Seperti yang kita tahu, burung hantu yakni predator alami bagi hama tikus.
Untuk menjamin biar burung hantu tersebut hidup dengan aman, Pak Enthus mengeluarkan maklumat yang tidak main-main.
“Kalau ada yang mau menembak Burung Hantu, tembak genti! (tembak balik orang tersebut)” tegas sang Bupati kepada Tribun Jateng (22/1/2014).
Semenyara itu, berdasarkan data statistik, wilayah di Tegal yang ketika ini mempunyai populasi burung hantu terbanyak yakni di Kecamatan Pagerbarang.
Hmm, berdasarkan saya, ini yakni kebijakan yang sangat cerdas dan sederhana dari seorang yang bijak. Semoga terlaksana dan balasannya efektif dan efisien ya, Pak! ^_^
Referensi : tribunnews